Untaian Langkah

Wednesday, November 24, 2010

La Tahzan 7-Ambil Madunya, Jangan Rosakkan Sarangnya

Di mana pun kelembutan itu berada, ia akan menghiasi tempat itu. Begitulah halnya kalau ia dicabut dari sesuatu tempat ; ia akan mengotorinya. Kelembutan tutur kata, senyuman ikhlas di bibir dan sapaan-sapaan hangat yang terpuji ketika bersua merupakan hiasan-hiasan yang selalu dikenakan oleh orang-orang mulia.

Semua itu merupakan sifat seorang mukmin yang akan menjadikannya seperti seekor lebah ; makan dari makanan yang baik dan menghasilkan madu yang  baik. Dan kalau hinggap pada setangkai bunga, ia tidak pernah merosaknya. Hal itu kerana Allah menganugerahkan pada kelembutan sesuatu yang tidak Dia berikan kepada kekerasan.

Di antara manusia terdapat orang-orang 'istimewa' yang membuat banyak kepala tunduk hormat menyambut kedatangannya, banyak massa berduyun-duyun ingin melihat mukanya, banyak hati bersimpati padanya dan banyak jiwa memujanya. Dan mereka itu sudah tentulah orang-orang yang amat disukai dan diperkatakan manusia disebabkan kepemurahan dan kelobaannya, kejujurannya dalam berjual beli dan keramahan dan sopan santunnya dalam bergaul.

Mencari ramai kawan merupakan bimbingan dalam hidup yang selalu dicontohkan oleh orang-orang terhormat disebabkan akhlak dan perilakunya yang terpuji. Mereka itulah orang-orang yang selalu berada di tengah-tengah kerumunan manusia dengan senyum yang merekah, keramahan yang menenteramkan dan sopan santun yang menyejukkan. Dan jesteru itu, mereka selalu ditanyakan dan didoakan ketika tidak nampak. 

Orang-orang yang bahagia mempunyai bimbingan akhlak yang secara garis besar tercakup dalam slogan:
"Tolaklah (kejahatan yang ditujukan kepadamu) dengan cara yang lebih baik; apabila engkau berlaku demikian maka orang yang menaruh rasa permusuhan terhadapmu, dengan serta merta akan menjadi seolah-seolah seorang sahabat karib." (Surah Fussilat : 34)

Begitulah mereka dapat menghapuskan rasa dengki dengan emosi yang terkawal, kesabaran yang menyejukkan dan kemudahan memaafkan yang menenteramkan. Mereka ialah orang-orang yang mudah melupakan kejahatan dan mengingat kebaikan orang lain. Jesteru, ketika kata-kata kotor dan keji terlontar untuk mereka, telinga mereka tidak pernah memerah dibuatnya. Bahkan mereka memandang kata-kata itu sebagai angin lalu yang tidak akan kembali.

Mereka itulah orang-orang yang selalu berada dalam kedamaian, orang-orang yang berada disekeliling mereka merasa aman dan kaum muslimin yang bersama mereka pun merasa tenteram.

"Orang Islam adalah orang yang jika orang Islam yang lain tidak merasa terganggu oleh lisan dan tangannya. Manakala orang mukmin adalah orang yang membuat orang lain merasa aman terhadap darah dan hartanya."(Hadis Nabi)

"Sesungguhnya Allah menyuruhku untuk menyambung tali silaturahim pada orang yang memutuskan silaturahim denganku. Aku disuruh untuk mengampuni orang yang berlaku zalim terhadapku dan memberi kepada orang yang tidak pernah memberi kepadaku." (Hadis Nabi)

"Dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang." (Surah Ali Imran : 134)

Sampaikan khabar gembira kepada mereka bahawa balasan Allah atas ketenangan, ketenteraman dan kedamaian mereka adalah akan disegerakan.

Khabarkan pula satu khabar gembira kepada mereka bahawa mereka juga akan mendapat balasan besar di akhirat berupa syurga-syurga dan sungai-sungai yang indah di sisi Tuhan mereka nanti. Yakni :

"Di tempat yang sungguh bahagia, di sisi Tuhan Yang Menguasai segala-galanya." (Surah Al Qamar: 55)

Razak Nordin berpesan : Jangan Bersedih Jilid 1.Halaman 42-44.

Share/Bookmark

No comments: